DiGereja Ortodoks tidak ada lebih atau sakramen kurang penting. Tetapi salah seorang daripada mereka - Ekaristi - boleh dipanggil pusat, kerana ia adalah kemuncak kepada setiap liturgi. Nama lain untuk sakramen - perhubungan. Apakah hubungan di Gereja? Ia adalah di bawah nama wain makan dan roti, dan darah tubuh Tuhan. karunia Allah Gerejatua peninggalan era kolonial itu bernama Gereja Santo Yusuf atau St. Yoseph. Masyarakat lokal lebih mengenal gereja tersebut dengan nama Gereja Gedangan. Baca juga: Tradisi Natal dan Maknanya: Dari Pohon Natal sampai Pandemi. Sebab, kala itu gereja tersebut dibangun di Jalan Zeestraat-Kloosterstraat-Gedangan. A Pengertian Agama Dan Masyarakat. Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983). Sedangkan agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban GerejaSanta Clara di Bekasi. Massa gabungan berbagai organisasi masyarakat (ormas) menolak pendirian gereja tersebut meskipun telah mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sejak 28 Juli 2015. Pendirian Gereja Santa Clara juga sudah mendapat rekomendasi dari Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Bekasi yang mengklaim telah menjalankan Peraturan KEHADIRANgereja di masyarakat adalah kenyataan sosial -- karena melihat sejarah gereja tidak bisa lari dari kenyataan sosial- politik itu sendiri. Gereja itu berkarya di tengah-tengah masyarakat dari berbagai kelompok sosial keagamaan dan etnis serta status sosial yang berbeda. 1 Sejarah Singkat Hidup dan Pendidikan Martin Luther. Martin Luther berasal dari sebuah keluarga petani di negeri Thuringen, di Jerman. Dia memiliki seorang ayah yang bernama Hans Luther yang memiliki pekerjaan sebagai pencebak atau penggali di tambang tembaga dekat Eisleben.[1] Di Eisleben inilah, lahir seorang anak laki-laki untuk Hans ataupunorang lain. Di Malaysia, permasalahan antara kaum sering kali dilihat kerana perbezaan anutan agama sekaligus membawa perbezaan budaya dan perbezaan ini pula mampu menjadi jurang besar jika tidak diatasi dengan bijaksana. Namun, mencari titik-titik muafakat di antara rakyat Malaysia yang berbeza agama amat memerlukan toleransi, yang GerejaKatolik sungguh menyadari fakta keberagaman dalam masyarakat, dan menawarkan ajaran-ajaran yang memuat model-model berdialog dalam masyarakat. Dengan cara itu, SelainGereja yang berhubungan dengan organisasi, CRO memiliki arti lain. Mereka tercantum di sebelah kiri bawah. Silakan gulir ke bawah dan klik untuk melihat masing-masing. Untuk semua arti dari CRO, silahkan klik "More ". Jika Anda mengunjungi versi bahasa Inggris kami, dan ingin melihat definisi dari Gereja yang berhubungan dengan Apayang dimaksud Hirarki. Pendidikan ciplux November 24, 2020 5:00 pm comments off. Hirarki adalah suatu proses di mana berbagai jenis, kategori dan kekuasaan diklasifikasikan dan diatur, yang menyertai ajaran yang sangat penting. Istilah ini dapat dikaitkan dengan seseorang yang memegang posisi berharga dalam suatu organisasi. 26KNq. Oleh Hariman A. Pattianakotta Saya pernah membaca sebuah artikel, kesaksian dari seorang pemimpin perusahaan. Kebetulan orang ini adalah seorang Kristen. Ia juga aktif dalam pelayanan di gereja. Menurutnya, memimpin gereja jauh lebih sulit dari memimpin perusahaan. Apa pasal? Ia mencontohkan. “Kalau di perusahaan, target yang ingin dicapai serba terukur. Perintah seorang atasan jelas kepada bawahannya. Jika performance bawahan tidak sesuai, evaluasi dan ganti! Keputusan yang diambil pun harus cepat, kalau tidak cepat akan ketinggalan. Rejekinya diambil orang.” “Sementara kalau di gereja, yang dikedepankan adalah persekutuannya. Demi persekutuan, yang sudah jelas-jelas salah pun kadang sulit untuk diubah, sebab mekanismenya panjang.” “Belum lagi soal rasa. Kita sering enak gak enak mengambil keputusan tegas. Kalau bersikap terlalu tegas, dianggap kurang pastoral. Sementara katanya gereja adalah persekutuan pastoral. Inilah yang terkadang membuat orang seperti saya tidak efektif dalam pelayanan.” “Kalau di perusahaan, kita mengambil karyawan sesuai dengan standar kita. Harus sarjana dan punya kompetensi tertentu. Sementara di gereja, semua ada. Maaf, dari yang tidak sekolah sampai yang profesor ada di gereja. Bagaimana memimpin secara efektif dengan komposisi seperti ini sangat tidak mudah. Karena itu, menurut saya, memimpin di gereja lebih sulit dari memimpin perusahaan.” Organisasi dan Organisme Apa yang diungkapkan di atas mencerminkan tegangan antara gereja sebagai “organisasi” dan “organisme”. Jika kita membaca bukunya Romo Mangunwidjaya, “Gereja Diaspora”, kedua hal itu dipertahankan untuk selalu berada dalam ketegangan yang kreatif. Betul, gereja adalah koinonia, persekutuan yang saling mengisi dan saling berbagi. Gereja adalah tubuh Kristus. Sebagai tubuh organis, anggota-anggota gereja diikat oleh Roh Kudus, yang membuat kita bisa saling merasa. Menangis dengan yang menangis, tertawa dengan yang berbagia. Sebagai koinonia atau organisme yang hidup, kita diajak untuk peduli, berbagi, menyembuhkan, menguatkan. Karena itu, yang cepat mesti bertenggang rasa dengan yang tidak cepat atau yang lambat. Yang cepat tidak boleh berlari sendirian. Namun, di sisi lain, gereja juga adalah organisasi. Gereja ditata dengan aturan. Gereja dituntun oleh visi dan misi. Gereja juga mesti dibuat menjadi organisasi yang efektif, efisien, dan transformatif. Strategi dan program-programnya mesti terukur dan harus selalu dievaluasi. Demikian juga dengan para pelayannya. Orang-orangnya mesti terbuka untuk dikembangkan dan diperbaharui. Sebab, dunia terus berubah dengan cepat. Karena itu, orang-orang yang memimpin dan melayani gereja harus pula berubah dan berbesar hati untuk dievaluasi serta diperbarui. Dengan demikian, antara organisme dan organisasi tidak perlu dipertentangkan. Gereja adalah persekutuan yang hidup, karena itu gereja juga harus ditata dan terus diperbarui. Hal ini sesuai dengan semboyan Reformasi “Ecclesia reformata semper reformanda” Supaya gereja bisa melakukan reformasi secara baik, gereja mesti belajar dari cara organisasi dunia ditata untuk menjadi semakin efektif, efisien, dan transformatif, tentu tanpa meninggalkan jatidirinya sebagai gereja Yesus Kristus. Artinya, gereja harus serentak menjadi organisasi dan organisme yang hidup. Contoh konkretnya seperti apa? Begini. Gereja sebagai persekutuan harus tetap dijaga. Kasih mesti tetap menjadi pengikat. Nilai-nilai Kerajaan Allah tetap menjadi misi gereja. Serentak dengan itu, gereja harus membuat visi, misi, strategi, dan program yang terukur dalam rangka implementasi misi Allah. Bahkan, gereja melalui para pemimpinnya harus selalu siap dievaluasi, program-programnya harus siap diganti apabila tidak relevan. Dan untuk itu, tidak perlu bertele-tele menunggu satu rapat atau persidangan yang satu ke rapat atau persidangan yang lain. Gereja harus bergerak cepat dan lincah di tengah arus perubahan yang tidak bisa ditahan-tahan oleh siapa pun. Untuk itu, selain harus tetap berpegang pada Firman, gereja juga perlu membuat aturan main yang tidak mengekang perubahan. Mekanisme organisasi dibuat untuk memperlancar roda organisasi. Hal lainnya adalah leadership yang visioner, berani mengambil langkah perubahan meski tidak populer, dan tegas. Yang terpenting adalah apa yang hendak dikerjakan itu adalah sungguh-sungguh untuk kemajuan umat dan masa depan gereja itu sendiri, bukan untuk kepentingan diri pribadi atau kelompok. Yang berlari kencang harus tetap berlari kencang. Yang berlari lambat, diberikan oksigen dan energi tambahan supaya bisa menyusul dengan cepat. Bukannya membuat yang cepat menjadi lambat. Oleh karena itu, sistem ditata, program-program dirancang dan diimplementasikan, supaya yang lambat bisa menjadi lebih cepat. Yang lemah dibuat menjadi kuat. Sinergi dan energi harus diarahkan untuk itu seefektif mungkin. Yang tidak efektif dipotong, sama seperti yang Yesus Kristus sendiri ajarkan. Ranting yang tidak berbuah dipotong, dibersihkan, supaya bisa berbuah, atau minimal tidak menghambat ranting yang lain untuk berbuah lebih lebat. Jika kita bisa memadukan secara kreatif organisasi dan organisme dalam hidup bergereja, maka gereja akan semakin efektif, efisien, dan mampu mentransformasi kehidupannya dan kehidupan masyarakat. Selamat malam dan selamat beristirahat. Tuhan memberkati kita semua. Salam Cara Juruselamat Memimpin Semua pemimpin Gereja dipanggil untuk membantu orang lain menjadi “pengikut sejati … Yesus Kristus” Moroni 748. Untuk melakukan hal ini, para pemimpin terlebih dahulu berusaha menjadi murid setia Juruselamat, menjalaninya setiap hari sehingga mereka dapat kembali hidup di hadirat Allah. Kemudian mereka dapat menolong orang lain mengembangkan kesaksian yang kuat dan semakin dekat kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus. Program dan kegiatan Gereja menolong mencapai tujuan ini. Para pemimpin dapat dengan cara terbaik mengajar orang lain bagaimana menjadi “pengikut sejati” melalui teladan pribadi mereka. Pola ini—dengan menjadi murid yang setia untuk menolong orang lain menjadi murid yang setia—adalah tujuan di balik setiap pemanggilan di Gereja. Saat para pemimpin melayani menurut pola ini, mereka menolong para anggota Gereja berkeinginan menjadi layak untuk pernikahan bait suci dan berkat keluarga kekal. Asas-Asas Kepemimpinan Injil Bersiap secara Rohani Juruselamat memerintahkan Petrus, “Jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu” Lukas 2232. Saat para pemimpin insaf dan tumbuh secara rohani, mereka dapat menolong orang lain menjadi insaf dan tumbuh secara rohani. Para pemimpin mempersiapkan diri mereka sendiri secara rohani sewaktu mereka menaati perintah-perintah, menelaah tulisan suci dan ajaran-ajaran para nabi zaman akhir, berdoa, berpuasa, serta merendahkan hati mereka di hadapan Tuhan. Dengan persiapan ini, mereka dapat menerima ilham untuk membimbing mereka dalam kehidupan pribadi mereka, tanggung jawab keluarga mereka, dan pemanggilan mereka. Berperan Serta dalam Dewan Dalam dewan, para pemimpin bertemu di bawah arahan para pejabat ketua untuk membahas cara menolong individu-individu dan keluarga-keluarga. Dibimbing oleh Roh Kudus, mereka bekerja bersama untuk menentukan cara yang efektif untuk melayani para anggota organisasi mereka. Beberapa contoh dewan dalam Gereja adalah dewan lingkungan, dewan pasak, keuskupan, serta presidensi kuorum dan organisasi pelengkap. Untuk memperoleh bimbingan mengenai berperan serta dalam dewan, lihat bab 4. Melayani Orang Lain Seperti Juruselamat, para pemimpin berupaya untuk melayani individu-individu dan keluarga-keluarga, baik secara rohani maupun secara jasmani. Mereka mengurus setiap orang, tidak hanya tentang mengelola suatu organisasi. Mereka menjangkau para anggota baru, anggota yang kurang aktif, dan mereka yang mungkin kesepian atau memerlukan penghiburan. Tujuan dari melayani adalah untuk menolong orang lain menjadi pengikut sejati Yesus Kristus. Melayani orang lain mencakup Mengingat nama mereka dan menjadi akrab dengan mereka lihat Moroni 64. Mengasihi mereka tanpa menghakimi mereka lihat Yohanes 1334–35. Menjaga mereka dan memperkuat iman mereka “satu demi satu,” sebagaimana yang dilakukan Juruselamat 3 Nefi 1115; 1721. Menjalin persahabatan yang tulus dengan mereka serta mengunjungi mereka di rumah mereka dan di tempat lain lihat A&P 2047. Mengajarkan Injil Yesus Kristus Semua pemimpin adalah guru. Pengajaran yang efektif mengilhami orang untuk memperkuat hubungan mereka dengan Allah dan hidup menurut asas-asas Injil. Pengajaran yang paling kuat dari para pemimpin datang dari teladan pribadi mereka. Para pemimpin juga mengajar dengan membagikan kesaksian mereka dan mengadakan pembahasan yang berdasarkan ajaran dalam pertemuan kepemimpinan, kelas, dan kegiatan. Mereka mengajar dari tulisan suci dan perkataan para nabi zaman akhir. Mereka tahu bahwa “pengkhotbahan firman … [telah] memiliki dampak yang lebih kuat … daripada pedang, atau apa pun yang lain” Alma 315. Selain pengajaran Injil kepada mereka sendiri, para pemimpin imamat dan organisasi pelengkap bertanggung jawab atas mutu pembelajaran dan pengajaran dalam organisasi mereka. Mereka memastikan bahwa pengajaran dalam kelas-kelas mereka penuh makna, meneguhkan, dan berajaran sehat. Untuk bimbingan tambahan mengenai mengajar Injil dan mengawasi upaya meningkatkan pembelajaran dan pengajaran, lihat Mengelola Imamat atau Organisasi Pelengkap Para pemimpin akan paling efektif dalam upaya mereka untuk memperkuat orang lain saat mereka mengikuti petunjuk yang ditetapkan Gereja. Petunjuk untuk mengelola imamat dan organisasi pelengkap terdapat dalam bab 7–12. Petunjuk Tambahan bagi Pemimpin Mewakili Tuhan dan Gereja-Nya Karena para pemimpin Gereja telah dipanggil oleh Tuhan melalui para hamba-Nya yang ditetapkan, mereka mewakili Dia dan Gereja-Nya. Sebagai wakil Juruselamat, para pemimpin melihat-Nya sebagai teladan mereka. Dia berfirman “Orang macam apakah seharusnya kamu adanya? Sesungguhnya Aku berfirman kepadamu, bahkan seperti Aku” 3 Nefi 2727. Membangun Kesatuan dan Keharmonisan Tuhan telah berfirman, “Jadilah satu; dan jika kamu bukan satu kamu bukanlah milik-Ku” A&P 3827. Para pejabat ketua mengimbau kesatuan dengan mencari nasihat dari para pria dan wanita yang melayani bersama mereka. Para anggota presidensi dan dewan menolong menegakkan kesatuan dengan membagikan perasaan dan gagasan jujur mereka, berkomunikasi secara jelas, serta mendengarkan satu sama lain. Saat para pemimpin organisasi Gereja mengikuti para pemimpin imamat mereka dan saat anggota presidensi dan dewan dipersatukan, mereka dapat menerima bimbingan dari Roh Kudus serta memimpin menurut kehendak Tuhan. Mempersiapkan Orang Lain Menjadi Pemimpin dan Guru Di sejumlah lingkungan, para pemimpin berulang kali bersandar pada kelompok kecil orang untuk memberikan pelayanan dalam imamat dan organisasi pelengkap. Hal ini dapat terlalu membebani beberapa orang yang setia, dan itu juga dapat menghalangi orang lain mendapatkan pengalaman yang dapat menolong mereka belajar dan tumbuh. Para pemimpin yang efektif memberikan kepada semua anggota kesempatan untuk melayani. Sewaktu para pejabat ketua dengan penuh doa mempertimbangkan para anggota untuk mengisi jabatan kepemimpinan dan pengajaran, mereka hendaknya ingat bahwa Tuhan akan menjadikan mereka yang Dia panggil memenuhi syarat. Para anggota tidak perlu berpengalaman banyak sebelum melayani sebagai guru dan pemimpin. Mereka dapat belajar dari pengalaman, dengan menjalankan iman dan bekerja dengan tekun, serta dengan menerima petunjuk dan dukungan dari para pemimpin mereka. Para pejabat ketua mencari cara untuk memberikan kesempatan pelayanan kepada para anggota baru, anggota yang aktif kembali di Gereja, dan dewasa lajang muda. Para anggota baru dan yang aktif kembali bergairah tentang Injil yang dipulihkan, dan mereka sering kali siap dengan kesempatan untuk melayani orang lain serta belajar tentang Gereja. Dewasa lajang muda memerlukan kesempatan untuk berkontribusi dalam pekerjaan Tuhan dan tumbuh secara rohani. Untuk informasi tentang merekomendasikan para anggota untuk melayani dalam pemanggilan Gereja, lihat dan Mendelegasikan Tanggung Jawab dan Memastikan Pertanggungjawaban Para pemimpin secara individu tidak dapat dan hendaknya tidak melakukan segala sesuatu sendiri. Para pemimpin yang berusaha untuk melakukan terlalu banyak akan “sangat lelah” Keluaran 1818, dan demikian juga orang-orang yang mereka layani. Para pemimpin hendaknya mendelegasikan kesempatan pelayanan kepada orang lain, seperti para penasihat, juru tulis, dan anggota dewan atau komite. Pendelegasian mencakup lebih dari sekadar memberi seseorang suatu penugasan. Itu mencakup unsur-unsur berikut Menjelaskan tujuan penugasan, menyarankan cara yang dapat dilakukan, dan menjelaskan kapan tugas itu hendaknya diselesaikan. Orang yang ditugasi hendaknya memahami dan menerima tanggung jawab untuk melaksanakan penugasan itu dan melaporkannya. Menyimpan catatan tertulis mengenai penugasan itu dan memeriksa kemajuan dari waktu ke waktu. Menghormati upaya orang yang ditugasi untuk mengembangkan rencana dan memenuhi tugasnya. Para pemimpin memberikan dorongan dan bantuan sewaktu diperlukan. Meminta orang itu melaporkan kembali tentang tugas tersebut. Setelah menerima laporan, pemimpin menerima upaya terbaik dari orang tersebut dan mengungkapkan penghargaan untuk hal-hal yang baik yang telah orang itu lakukan. Memperingatkan terhadap Dosa tetapi Mengasihi Pendosa Para pemimpin perlu teguh dan pantang menyerah dalam peringatan-peringatan mereka terhadap perilaku penuh dosa tetapi penuh belas kasihan dan berbaik hati kepada mereka yang berdosa. Mereka memperlakukan orang lain sebagaimana Juruselamat akan lakukan terhadap mereka. Melakukan hal itu akan menolong para anggota merasakan kasih Tuhan bagi mereka sewaktu mereka menerapkan Pendamaian dalam kehidupan mereka. Mengimbau Kekhidmatan Kekhidmatan adalah sikap beribadat yang tenang dan damai dan rasa hormat terhadap Allah. Itu menuntun pada pembelajaran Injil dan wahyu pribadi. Kekhidmatan sejati datang dari dalam diri setiap individu. Para pemimpin dapat menolong memupuk suasana khidmat dalam pertemuan Gereja. Dalam pertemuan sakramen, konferensi pasak, dan pertemuan-pertemuan serupa, para pemimpin menunjukkan teladan kekhidmatan sewaktu mereka duduk di mimbar. Para pemimpin juga mengimbau kekhidmatan dengan mengatur musik penuh peribadatan dan ceramah-ceramah yang mengilhami. Para guru dapat mengimbau kekhidmatan di ruang-ruang kelas dengan mempersiapkan pelajaran yang mengilhami, mengatur ruang-ruang sebelumnya, menggunakan gambar dan musik yang tepat, dan menyapa para anggota kelas dengan cara yang damai dan kasih. Pertemuan peribadatan dan kelas-kelas Gereja bertambah baik saat seluruh lingkungan melakukan upaya untuk menjadi khidmat. Mempersiapkan Agenda Tertulis untuk Pertemuan Agenda tertulis dapat bermanfaat sebagai petunjuk bagi para pemimpin sewaktu mereka membahas cara untuk melayani orang lain. Jika agenda dibagikan sebelum pertemuan-pertemuan dewan dan perencanaan, para pemimpin akan lebih siap untuk pembahasan. Petunjuk mempersiapkan agenda untuk pertemuan-pertemuan berbeda terdapat dalam bab 4 dan bab 7–12. Merencanakan dengan Tujuan Para pemimpin merencanakan kegiatan, pelajaran, dan upaya lainnya untuk memberkati kehidupan para anggota lingkungan. Mereka selalu merencanakan dengan suatu tujuan dalam pikiran sehingga upaya mereka akan bermanfaat bagi orang-orang yang mereka layani. Dalam merencanakan kegiatan, para pemimpin mengikuti asas-asas dalam dan Dalam merencanakan pelatihan dan pengajaran Injil, mereka mengikuti asas-asas dalam Para pemimpin juga membuat rencana jangka panjang untuk organisasi mereka. Ini mencakup membuat kalender tahunan, menetapkan gol-gol, dan secara berkala mengevaluasi kemajuan dalam meraih gol-gol itu. Dengan bantuan dari sekretaris, para pemimpin menyimpan catatan tertulis dari rencana mereka dan terus menelusuri kemajuan dalam menyelesaikan penugasan. Setelah melaksanakan rencana mereka, mereka mengevaluasi seberapa baik rencana itu mencapai tujuan mereka. Evaluasi ini menolong dalam perencanaan di masa mendatang. Menggunakan Sumber Gereja untuk Mempelajari Tugas Para pemimpin menggunakan sumber-sumber berikut untuk menolong mereka mempelajari dan memenuhi tugas-tugas mereka Buku pegangan ini. Presidensi pasak dan keuskupan hendaknya menjadi terbiasa dengan seluruh buku pegangan ini. Para pemimpin lain hendaknya menjadi terbiasa dengan bab 1–6, bab-bab tentang organisasi mereka, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan tanggung jawab mereka. Buku pegangan mengajarkan asas dan praktik yang dapat menolong mereka melayani dengan efektif. Laporan. Juru tulis dan sekretaris menyediakan laporan-laporan yang memperlihatkan kemajuan individu dan kelompok kepada para pemimpin. Informasi ini menolong para pemimpin memahami orang dan organisasi mana yang memerlukan perhatian khusus mereka. Petunjuk dari para pemimpin setempat. Segera setelah didukung, setiap pemimpin baru hendaknya menerima orientasi tentang pemanggilannya. Para pemimpin yang memberikan orientasi terus memberikan petunjuk dan dukungan melalui pertemuan kepemimpinan serta komunikasi pribadi. Materi pelatihan Gereja. Materi ini tersedia di bagian Serving in the Church Melayani dalam Gereja dari atau dari kantor pusat Gereja atau kantor administrasi yang ditunjuk. Majalah Gereja dan terbitan Gereja lainnya. Tujuan Kepemimpinan Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul telah menetapkan tujuan-tujuan berikut bagi para pemimpin untuk mereka ingat sewaktu mereka meningkatkan pemanggilan mereka. Para pemimpin mendorong setiap anggota untuk menerima semua tata cara imamat yang penting, menaati perjanjian-perjanjian terkait, dan memenuhi syarat bagi permuliaan dan kehidupan kekal. Para pemimpin Gereja membimbing upaya dari kuorum imamat, organisasi pelengkap, serta dewan pasak dan lingkungan untuk menolong memberikan hasil berikut Keluarga Ajarkan keunggulan dari rumah tangga dan keluarga sebagai unit dasar organisasi Gereja. Tekankan pentingnya imamat yang lebih tinggi dalam menolong individu-individu dan keluarga-keluarga memenuhi syarat untuk permuliaan lihat A&P 8419–22. Imbaulah setiap anggota keluarga—orangtua dan anak-anak—untuk menelaah tulisan suci, berdoa secara teratur, dan menjalankan Injil Yesus Kristus. Orang dewasa Imbaulah setiap orang dewasa untuk layak menerima tata cara-tata cara bait suci. Ajari semua orang dewasa untuk mengidentifikasi leluhur mereka dan melaksanakan tata cara-tata cara perwakilan di bait suci bagi mereka. Remaja Bantulah mempersiapkan setiap remaja putra untuk menerima Imamat Melkisedek, menerima tata cara-tata cara bait suci, dan layak untuk melayani misi penuh waktu. Bantulah mempersiapkan setiap remaja putri untuk layak membuat dan menaati perjanjian-perjanjian sakral dan menerima tata cara-tata cara bait suci. Kuatkanlah remaja melalui peran serta dalam kegiatan-kegiatan yang penuh makna. Semua Anggota Bantulah para pemimpin imamat dan organisasi pelengkap, dewan lingkungan, misionaris lingkungan dan misionaris penuh waktu, dan anggota bekerja dengan kooperatif dalam upaya seimbang untuk menyelamatkan individu, memperkuat unit keluarga dan Gereja, meningkatkan kegiatan imamat, dan mengumpulkan Israel melalui keinsafan, retensi, dan pengaktifan. Ajari anggota untuk mengurus diri mereka dan keluarga mereka serta membantu yang miskin dan membutuhkan dengan cara Tuhan. Pendahuluan Presiden David O. McKay memiliki kasih yang besar kepada Gereja dan kesaksian yang kuat terhadap misinya untuk persiapan bagi penegakan terakhir kerajaan Allah. Ketika melayani dalam Kuorum Dua Belas Rasul, dia mengenang pengalaman berikut “Di atas mimbar di dalam gedung pertemuan, saat saya kecil, dahulu mengikuti kebaktian hari Minggu, di situ terpampang foto besar Presiden John Taylor selama bertahun-tahun, dan di bawahnya, menurut saya terdapat tulisan emas, yang berbunyi Kerajaan Allah atau Tidak Sama Sekali’. Sebagai anak yang masih kecil saya memiliki kesan yang mendalam mengenai ungkapan tersebut pada tahun-tahun sebelum saya memahami arti yang sesungguhnya. Sepertinya saya menyadari sejak itu bahwa tidak ada gereja atau organisasi lainnya yang mendekati kesempurnaan atau memiliki keilahian yang dicirikan oleh Gereja Yesus Kristus. Sebagai anak kecil saya merasakan intuisi ini; semasa remaja, saya benar-benar yakin akan hal itu; dan saat ini saya menyimpannya sebagai keyakinan yang kukuh dalam jiwa saya …. Keilahian Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir terlihat dalam organisasinya juga ajaran-ajarannya. Tubuh Ketuhanan, persaudaraan antara sesama, pelayanan—ketiga asas pembimbing ini … tercermin dalam semua kegiatan Gereja kita.”2 Kepemimpinan Presiden McKay tercermin dari keyakinannya yang kuat. Selama pelayanannya sebagai Presiden, Gereja mengalami pertumbuhan pesat dan kemajuan yang mendunia, dengan keanggotaan yang meningkat dari sekitar satu juta mencapai hampir tiga juta. Menjelaskan peranan Presiden McKay dalam pertumbuhan ini, dua sejarawan mencatat yang berikut “Sejak awal masa kepemimpinan Presiden David O. McKay, Presiden Gereja pertama yang paling banyak bepergian, mengadakan perjalanan misi di Eropa, Amerika Latin, Afrika, dan Pasifik Selatan, menguduskan dua tempat bait suci di Eropa serta mengumumkan bahwa sebuah bait suci akan dibangun di Selandia Baru. Tahun 1955 dia menyatakan bahwa Gereja harus mengerahkan setiap upaya dalam batas-batas logis dan praktis untuk menempatkan, dalam jangkauan para anggota Gereja di misi-misi yang jauh ini, setiap … kesempatan istimewa kerohanian yang telah Gereja tawarkan’ [dalam Conference Report, April 1955, 25]. Membangun bait suci, meningkatkan jumlah misi, mengorganisasi wilayah-wilayah di seluruh dunia, membujuk Orang-orang Suci untuk membangun Sion di negeri mereka sendiri daripada beremigrasi ke Amerika, serta akhirnya menyerahkan kepemimpinan Gereja ke dalam tangan penduduk asli negara yang bersangkutan, semuanya merupakan langkah penting dalam memenuhi tujuan itu.”3 Iman Presiden McKay dalam misi dan tujuan Ilahi Gereja terus bertahan hingga akhir hayatnya. Dalam sebuah ceramah konferensi umum kurang dari satu tahun sebelum dia meninggal, dia mengajarkan, “Allah telah menegakkan Gereja-Nya yang tidak akan pernah dihancurkan atau diberikan kepada umat lain. Dan karena Allah hidup, serta umat-Nya setia kepada-Nya dan kepada satu sama lain, maka kita tidak perlu khawatir mengenai kemenangan oleh kebenaran pada akhirnya.”4 Ajaran-ajaran David O. McKay Misi Gereja adalah mempersiapkan penegakan akhir kerajaan Allah. Misi Gereja adalah mempersiapkan jalan bagi penegakan akhir Kerajaan Allah di bumi. Tujuannya, pertama-tama, mengembangkan dalam diri manusia sifat-sifat seperti Kristus; kedua, mengubah masyarakat sehingga dunia dapat menjadi tempat yang lebih baik dan lebih damai untuk Apakah [penekanan] ajaran Kristus ketika Dia datang di antara manusia? Pernyataan besar pertama adalah pernyataan bahwa kerajaan Allah sudah dekat. “Bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat” [lihat Markus 115]. Sang pembuka jalan, Yohanes Pembaptis, berkhotbah mengenai hal itu. Dia mengkhotbahkan datangnya Tuhan. Dia memperlihatkan posisi yang akan dipegang Tuhan di dalam kerajaan itu dan Juruselamat memberikan kesaksian mengenai hal itu serta mengkhotbahkan hal yang sama. Apakah kerajaan itu? Itu bukan dongeng semata, tetapi kerajaan yang sesungguhnya; bukan hanya perasaan batiniah, tetapi juga ungkapan lahiriah mengenai kebenaran. Itu adalah pemerintahan Ilahi di antara manusia. Itulah yang dipikirkan Juruselamat, menegakkan pemerintahan Ilahi di antara Istilah [kerajaan Allah] mencakup hukum-hukum Ilahi di dalam hati dan kehendak manusia serta dalam masyarakat. Manusia mengakui kekuatan dan wewenang yang lebih besar dari dirinya. “Itu bukan hukum yang sewenang-wenang dari Tuhan yang kejam, tetapi itu berdasarkan pada sikap manusia yang tunduk terhadap kehendak Allah.” Pada suatu kesempatan Yesus berkata, “Kerajaan Allah ada di antara kamu” [Lukas 1721]. Itu benar, karena di dalam hati manusialah keanggotaan dalam kerajaan duniawi itu memiliki dasarnya …. Hanya sekelompok orang yang memandang ke surga dengan satu hati untuk memohon bimbingan itulah yang akhirnya dapat mengubah masyarakat manusia. Kerajaan Allah juga berarti persaudaraan antarsesama secara universal karena semua orang mengakui Allah sebagai Penguasa Tunggal dan menghargai niat untuk mematuhi kehendak Di dunia ada orang-orang yang mengatakan bahwa kecemburuan, kebencian, [dan] sifat mementingkan diri di dalam hati manusia akan selalu menghambat penegakan masyarakat ideal yang dikenal sebagai Kerajaan Allah. Terlepas dari apa yang dikatakan oleh orang-orang yang pesimis dan penyindir, misi Gereja Kristus adalah menyingkirkan dosa serta kejahatan dari hati manusia, dan karenanya mengubah masyarakat agar kedamaian serta kebaikan dapat dijalankan di bumi Kuorum-kuorum imamat dan organisasi-organisasi pelengkap dirancang untuk membantu memenuhi misi Gereja. Pikirkanlah tentang imamat Gereja. Bayangkan di dalamnya terdapat para pria dan anak-anak lelaki yang diorganisasi dalam kelompok-kelompok atau bagian-bagian kerja, dari ayah yang berusia sembilan puluh tahun hingga anak lelaki berusia dua belas tahun. Dalam kelompok ini Anda menemukan semua teladan yang dicari oleh masyarakat manusia dalam kelompok-kelompok sosial serta masyarakat. Dalam kelompok-kelompok kuorum ini terdapat kesempatan untuk mengadakan penemanan, memiliki persaudaraan, dan melakukan pelayanan yang terorganisasi … Mereka yang aktif bekerja dengan cara yang teroganisasi untuk kebaikan satu sama lain, kesejahteraan pribadi keanggotaan dan kebaikan masyarakat secara keseluruhan. Jika kita beranggapan tidak ada yang lain selain kuorum-kuorum, bukankah adalah suatu gambaran yang meneguhkan, saat para pria dan anak-anak lelaki mungkin berkumpul, berasosiasi, bersekutu dalam pelayanan untuk kemanusiaan, jika setiap orang menganggap sesamanya saudara? Dalam kuorum dokter duduk berdampingan dengan tukang kayu, masing-masing tertarik dengan aspirasi yang paling memuliakan—peribadatan kepada Allah dan pelayanan yang bermanfaat bagi kemanusiaan!9 Tanggung jawab Lembaga Pertolongan adalah membantu imamat dalam menegakkan kerajaan Allah, dalam meringankan penderitaan dan memberi bantuan kepada yang miskin, dan dalam banyak cara memberi sumbangan untuk perdamaian serta kebahagiaan dunia …. Salah satu janji paling menggembirakan yang diberikan kepada manusia yang mengasihi pelayanan adalah janji yang dibuat oleh Juruselamat dalam kata-kata ini, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” Matius 2540 …. Saya tumbuh menjadi dewasa sebelum saya menyadari pentingnya pelayanan yang diberikan oleh para sister di dalam Gereja Gereja, dalam mengenali potensi pengaruh-pengaruh lain selain rumah tangga dalam mengembangkan kehidupan anak-anak sebelum dia bertanggung jawab bagi dirinya sendiri, menawarkan lingkungan keagamaan hampir sejak saat kelahirannya. Sekolah Minggu, Pratama [organisasi Remaja Putra dan Remaja Putri] memberi petunjuk-petunjuk yang sesuai, hiburan, serta bimbingan yang tepat dari kecil hingga Orang-orang Suci Zaman Akhir adalah umat sejati yang saling menolong dalam kehidupan yang produktif, kehidupan yang cenderung mengarah pada keselamatan umat manusia. Melalui keselamatan itu, maksud saya bukan hanya suatu tempat di masa datang dimana semua kecemasan serta kekhawatiran kita mungkin sirna, tetapi keselamatan yang berlaku bagi individu, keluarga dan masyarakat di sini dewasa ini. Melalui Injil Yesus Kristus, dan organisasi Gereja yang sempurna sebagaimana diwahyukan pada masa kelegaan ini kepada Nabi Joseph Smith, kita sedang membantu satu sama lain secara rohani dengan cara mengambil manfaat dari banyak kesempatan untuk pelayanan di dalam Gereja. Kita sedang meningkatkan persaudaraan melalui kegiatan dan hubungan dalam kuorum-kuorum imamat, dalam perkumpulan organisasi pelengkap serta dalam perkumpulan masyarakat sosial Ketika Gereja memenuhi misinya, hal itu memberkati dan menyempurnakan individu-individu. Bagi para anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, nilai individu memiliki arti khusus. Kuorum-kuorum, organisasi-organisasi pelengkap, lingkungan-lingkungan, wilayah-wilayah, bahkan Gereja itu sendiri semuanya diorganisasi untuk kesejahteraan manusia lebih lanjut. Semua itu hanyalah sarana menuju suatu akhir, dan akhir itu adalah kebahagiaan serta kesejahteraan kekal setiap anak Allah. Oleh karena itu saya memohon kepada seluruh anggota Gereja, terutama kepada para presiden kuorum dan pejabat semua organisasi pelengkap, untuk menggalang upaya persatuan untuk menjadikan kehidupan manusia lebih Tidak hanya naluri yang ada di dalam diri manusia, tetapi juga keilahian yang berusaha mendorongnya maju dan berkembang. Rasa itu sifatnya universal, dan pada suatu saat dalam kehidupannya setiap orang berkeinginan untuk memperolehnya. Berkaitan dengan dorongan rohani ini ada tiga kebutuhan besar yang tetap tidak berubah sepanjang abad 1 Setiap orang yang normal ingin mengetahui sesuatu tentang Allah. Seperti apa Dia? Apakah Dia tertarik dengan keluarga manusia, atau apakah Dia mengabaikan semuanya? 2 Apakah kehidupan terbaik yang harus dijalani dalam dunia ini untuk memperoleh keberhasilan dan kebahagiaan tertinggi? 3 Apakah hal yang tidak dapat dielakkan yang disebut kematian itu? Apakah yang ada di balik itu? Jika Anda menginginkan jawaban atas kerinduan jiwa manusia ini, Anda harus datang ke Gereja untuk memperoleh jawaban itu. Satu-satunya agama yang benar yang dapat memuaskan keinginan jiwa Mengapa kita mengadakan pertemuan konferensi dan pertemuan lainnya di Gereja? Itu diadakan untuk kebaikan individu—untuk putra Anda dan putra saya, putri Anda dan putri saya. Tuhan telah berfirman, “… seandainya engkau harus bekerja sepanjang hidupmu menyerukan pertobatan kepada rakyat ini, dan membawa meskipun hanya satu jiwa kepada-Ku, betapa besar jadinya kesukaanmu bersamanya di dalam kerajaan Bapa-Ku!” [A&P 1815] …. Tujuan … organisasi Gereja yang besar ini, yang sedemikian lengkap dan sempurna, adalah untuk memberkati Gereja ini didirikan melalui satu-satunya cara Gereja Kristus dapat didirikan, yaitu dengan wewenang langsung dari Allah. Oleh karena itu Gereja ini didirikan untuk mengundang seluruh dunia datang ke dalam Gereja yang diakui oleh Allah sendiri, yang menawarkan setiap manfaat sehingga pikiran, emosi, serta hasrat manusia dapat berpikir dalam memenuhi misi tunggalnya di bumi ini. “Itu merupakan gelombang pengaruh langsung yang bersifat pribadi, yang secara khusus ditujukan untuk menyentuh dan mengubah semua manusia, sehingga mereka seperti Yesus akan menjadi seperti Allah.” “Mormonisme,” sebagai ke-Kristenan yang sejati, “mengatasi sifat mementingkan diri, mengendalikan nafsu, menahan selera, mempercepat kecerdasan, meningkatkan kasih sayang. Mormonisme menumbuhkan kerajinan, kejujuran, kebenaran, kemurnian, kebaikan. Mormonisme merendahkan hati yang sombong, mengangkat yang rendah, menjunjung tinggi hukum, menyokong kebebasan, itu penting untuk hal ini, dan akan mempersatukan manusia dalam persaudaraan besar.”16 Ketika Gereja memenuhi misinya, itu memberi sumbangan bagi kesejahteraan kemanusiaan. Banyak warga masyarakat merasa terganggu dengan meningkatnya kejahatan, tingginya tingkat perceraian dan anak-anak yang lahir di luar pernikahan, meningkatnya penderita penyakit kelamin, skandal di kantor-kantor besar, serta gejala-gejala ketidakjujuran perorangan dan masyarakat umum. Adakah kerusakan moral? Adakah penyebab kekhawatiran itu? Dunia ini adalah mengenai diri kita, dan statistik yang kita baca sungguh menakutkan, dan itu merupakan suatu peringatan penting …. Misi Gereja adalah mengurangi dan, jika mungkin, menghapuskan kejahatan tersebut dari dunia. Sudah terbukti bahwa kita memerlukan sebuah kekuatan yang mempersatukan untuk menghapuskan kejahatan tersebut. Kekuatan yang mempersatukan seperti itu, kekuatan yang ideal itu adalah Injil Yesus Kristus, yang dipulihkan melalui Nabi Joseph Smith. Injil tersebut menjelaskan kehidupan manusia serta tujuan-tujuannya dan di dalamnya terdapat unsur-unsur penyelamatan yang penting, cita-cita yang mulia, serta peneguhan rohani yang dirindukan hati manusia. Pria dan wanita yang berpikiran sehat dan teguh di mana pun berada ingin menghapuskan unsur-unsur kejahatan dari masyarakat kita yang secara terus-menerus menghancurkan masyarakat—masalah minuman keras dengan kemabukan, kecanduan narkoba dengan semua kejahatan yang menyertainya, kebejatan moral, kemiskinan, dan lain-lain. Gereja sedang berusaha menjadikan lingkungan rumah tangga serta masyarakat menjadi lebih baik dan lebih Marilah kita di sini dan sekarang ini mengungkapkan rasa syukur kepada Gereja Yesus Kritus dengan kuorum-kuorum serta organisasi-organisasi pelengkapnya yang khusus diorganisasi untuk memerangi kejahatan tersebut. Gereja ini didirikan melalui wahyu Ilahi dari Allah Bapa dan Putra-Nya Yesus Kristus. Misinya yang mulia adalah mengkhotbahkan kebenaran Injil yang dipulihkan; meneguhkan masyarakat sehingga umat manusia dapat berbaur secara harmonis satu sama lain; menciptakan lingkungan yang sehat dalam masyarakat kita, yaitu tempat anak-anak kita dapat menemukan kekuatan untuk menahan godaan dan semangat untuk berusaha memperoleh prestasi pendidikan serta Gereja, yang didirikan melalui ilham Ilahi kepada remaja yang tidak berpendidikan, menawarkan kepada dunia pemecahan bagi masalah-masalah sosialnya. Ujian pada abad pertama itu telah berhasil dilaluinya. Di tengah-tengah konsep manusia yang cemerlang di abad kedua puluh ini, yang dengan seksama mencari kemajuan sosial dan yang memandang buta pada masa depan untuk membaca nasib manusia, Gereja bersinar terang seperti matahari di cakrawala, karena di sekitarnya terdapat satelit-satelit yang tidak begitu berarti. Sesungguhnya Gereja adalah pencipta dan pelindung bagi nilai-nilai tertinggi manusia. Tugas sejatinya, adalah penebusan umat manusia kita di dunia. “Gereja adalah terang kebenaran yang memancar ke seluruh penjuru dunia, dan terang ini tidak dapat gagal untuk menunjukkan kepada manusia, cepat atau lambat, cita-cita Ilahi melalui mana manusia harus hidup.”19 Gereja, dengan organisasi lengkapnya, memberikan pelayanan dan ilham kepada semua orang …. Selain mengeluarkan manusia dari dunia, Gereja berusaha meningkatkan manusia ke arah kesempurnaan serta seperti Allah di tengah-tengah masyarakat, dan melalui mereka untuk mengatasi masalah-masalah Saran Belajar dan Pembahasan Berdasarkan pada ajaran-ajaran Presiden McKay, bagaimanakah Anda akan menjelaskan tujuan Gereja? lihat hlm. 26–28. Mengapa kita mengadakan pertemuan-pertemuan dan konferensi-konferensi Gereja? lihat hlm. 29–31. Bagaimanakah Gereja menolong mempersiapkan untuk pembangunan kerajaan Allah? lihat hlm. 26–31. Dengan cara-cara apakah Gereja serupa atau menunjukkan kerajaan Allah yang akan ditegakkan? lihat hlm. 26–28. Apakah yang disediakan Gereja yang akan menuntun para anggota yang setia menuju kehidupan kekal? lihat hlm. 26–31. Bagaimanakah Anda telah melihat organisasi Gereja, dengan kuorum-kuorum serta organisasi-organisasi pelengkapnya, menolong menyempurnakan individu-individu? lihat juga Efesus 411–13. Apakah beberapa masalah yang sedang dihadapi masyarakat zaman sekarang? lihat hlm. 31. Dengan cara-cara apakah menerapkan asas-asas Injil dapat menolong mengatasi masalah-masalah tersebut? lihat hlm. 31–33. Dengan cara-cara apakah keanggotaan di Gereja telah memberkati kehidupan Anda? Apakah yang dapat Anda atau keluarga Anda lakukan untuk mendapatkan manfaat sepenuhnya dari yang ditawarkan Gereja? Apakah yang dapat kita lakukan untuk menolong Gereja melaksanakan tanggung jawab-tanggung jawabnya di zaman akhir ini? Tulisan Suci Terkait Efesus 219–22; 411–15; Moroni 64–9; A&P 1067–69; 651–6